Dalam tradisi masyarakat Sasak, Perayaan lebaran Topat ini dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak saudara. Berbagai macam sajian ketupat disajikan dalam menyambut makna tradisi lebaran ketupat. Cara merayakannya pun macam-macam tergantung kearifan lokal daerah tersebut. Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat menyebut tradisi ini dengan nama Lebaran Topat, yang dimeriahkan dengan tradisi nyangkar. Nyangkar merupakan tradisi nenek moyang orang Sasak saat merayakan Lebaran Topat. Masyarakat Lombok akan melakukan arak-arakan cidomo hias (angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda, semacam delman atau andong) yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan di makam Loang Baloq. Arak-arakan tersebut berangkat dengan diiringi lantunan sholawat nabi. Sesampainya di makam, masyarakat akan melakukan zikir dan doa bersama. Lalu, perayaan ini diakhiri dengan potong ketupat dan makan bersama di Taman Loang Baloq.
Sampai saat ini Tradisi lebaran ketupat sudah menyebar di seluruh masyarakat sasak dengan model dan perayaan yang berbeda beda yang intinya ada Ketupat dan zikiran, seperti yang terlihat pada Dusun Cempaka Putih Desa Kembang Kerang Daya, perayaan Lebaran ketupat di laksanakan dengan tradisi ANCAK, Ancak dalah rangkain bambu yang akan di gunakan sebagai alas dalam penyajian Ketuapat saat lebaran Ketupat,
seperti kaum adam, para kaum hawa juga tidak mau ketinggalan dalam persiapan acara ini, merka kebagian dalam memasak ketupat dan menata sajian
SELAMAT MAKAN KETUPAT
ردحذفإرسال تعليق